Israel serang Lebanon

caredeself.net – ​Pada Maret 2025, ketegangan antara Israel dan Lebanon kembali meningkat setelah serangkaian insiden yang melibatkan serangan lintas batas dan operasi militer.​

Latar Belakang Ketegangan

Sejak serangan mendadak oleh Hamas pada Oktober 2023, Israel telah terlibat dalam berbagai konflik di Timur Tengah, termasuk dengan Hezbollah di Lebanon. Konflik ini menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur Hezbollah dan kehilangan pemimpin penting mereka. 

Serangan Terbaru dan Eskalasi

Pada 22 Maret 2025, Israel melancarkan puluhan serangan udara ke Lebanon sebagai respons terhadap peluncuran enam roket dari Lebanon ke wilayah Israel, yang merupakan serangan pertama dalam hampir empat bulan. Meskipun Hezbollah membantah keterlibatan dalam peluncuran roket tersebut, serangan balasan Israel mengakibatkan setidaknya tujuh orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. 

Dinamika Regional

Selain ketegangan dengan Lebanon, Israel juga menghadapi konflik di Gaza dan serangan dari kelompok Houthi di Yaman. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan respons tegas terhadap serangan tersebut, sementara Menteri Pertahanan mengisyaratkan kemungkinan serangan lebih lanjut di Beirut. Pihak berwenang Lebanon menyerukan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan menegaskan bahwa hanya negara yang memiliki wewenang untuk menyatakan perang atau damai. 

Situasi Terkini

Pada 25 Maret 2025, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk Gaza utara dan melanjutkan serangan udara di wilayah tersebut. Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 113.000 terluka akibat serangan Israel di Gaza. Selain itu, serangan Israel di Lebanon dan Suriah telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan signifikan. ​

Analisis dan Implikasi

Eskalasi terbaru ini menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas di kawasan tersebut. Israel, dengan keunggulan militernya dan dukungan internasional, mampu melancarkan serangan tanpa mendapat respons signifikan dari lawan-lawannya. Namun, tindakan ini meningkatkan risiko konflik regional yang lebih luas dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak kemanusiaan yang semakin parah. ​

Situasi ini menuntut perhatian dan upaya diplomatik dari komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai bagi konflik yang sedang berlangsung. Read More